Minggu, 14 Februari 2010

Mahligai Cinta,

Mulanya kita disini,
Tiada siapa yang peduli.
Bahkan ada waktunya dikeji,
Namun kau dan diriku...
Tak mengenal arti derita,
Tak kenal arti putus asa.
Karena kita tahu,
Inilah jalan hidup kita...
Jalan yang penuh sengsara,

Air mata yang tertumpah.
Bukan memohon simpati,
Bukan pula karena menyesal...
Tapi karena berharap,
Kasih dari Ilahi.
Karena rahmat Nya,
Seluas lautan yang tak bertepi.

Dan kini...
Disinilah kita,
Di mahligai yang kita bina...
Beratapkan langit,
Berlantaikan bumi.
Kau lenakan matamu...
Dengan tenang keteduhan,
Walau didepanmu,
Ada badai yang sedia menghempas.
Dibalik ketenangan yang engkau miliki,

Dan aku,
Tak mungkin kubiarkan dirimu sendiri...
Karena ikrar itu telah kita lafadzkan bersama,
Susah senang kita tempuh bersama...
Semoga Allah karuniakan,
Aku kekuatan...
Untuk terus bersamamu,
Di medan laga ini...

Sesungguhnya Sholatku,
Ibadahku...
Hidup dan matiku,
Hanya untukmu ya Allah...

Menangis...

Bersyukurlah, jika kita bisa dengan sadar menangis dihadapan Allah sekarang_didunia ini... Daripada dengan terpaksa di Akherat kelak, ketika Allah tak akan peduli lagi..! Meskipun kita menangis dengan air mata darah sekalipun...